Siapa sih yang tak kenal dengan Chairul Tanjung? Ia merupakan seseorang yang seringkali kita dengan namanya di internet maupun di TV.
Chairul Tanjung atau yang biasa dipanggil CT memiliki Trans TV, Trans Studio, serta Trans 7. Karena itulah ia dikenal sangat kaya dan terkenal.
Ia bahkan disebut – sebut sebagai orang terkaya ke 7 di Indonesia pada 2018 lalu dengan kekayaan bersih mencapai Rp 56,4 Triliun.
Ia memiliki tiga perusahaan utama yang bergerak di bidang media, ritel, property, sumber daya alam, dan juga layanan finansial. Ia bahkan memegang izin Frnchise dari Wendy’s serta beberapa barang branded di Indonesia.
Karena kemampuannya dalam memanage uang, ia pun pernah ditunjuk menjadi seorang menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada masa kepemimpinan SBY.
Namun, bukan berarti ia tak pernah merasakan pahitnya kehidupan. Bahkan, ia dijuluko sebagai Anak Singkong atau Anak Kampung yang serba kekurangan sejak ayahnya di PHK.
Ia merupakan anak dari Abdul Ghafar Tanjung yang di zaman Orde Baru dianggap berbahaya dan menentang para penguasa lewat tulisannya.
Karena itulah, keluarga Tanjung menjadi bangkrut bahkan mereka terpaksa tinggal di kamar sempit dan menjual rumah mereka.
Rumah sempit tersebut dihuni oleh 8 orang yang bahkan tidak memiliki kamar mandi di dalamnya. Namun, orang tua mereka masih memiliki prinsip bahwa pendidikan itu penting.
Karena itulah, mereka menyekolahkan Tanjung hingga Kuliah di UI dan berhasil lulus. Ia bahkan mendapat gelar Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional.
Kemampuan ekonomi keluarganya yang kurang membuatnya berpikir untuk menjual modul pelajaran kuliah, menjual kaus, hingga membuka jasa Fotocopy.
Ia juga pernah mencoba membuka toko peralatan kedokteran dan lab di daerah Senen namun bangkrut dan harus tutup.
Ia bahkan pernah membuka usaha kontraktor dan bekerja di perusahaan baja serta rotan namun semuanya gagal.
Akhirnya, karena kegagalannya yang tak henti – hentinya, ia membangun bisnis di bidang ekspor sepatu anak bersama teman – temannya.
Usahanya bisa dibilang sukses namun karena ada perbedaan pandangan antara ia dan temannya, ia keluar dan berbisnis sendiri.
Namun, karena ia tak pernah pilih – pilih teman dan selalu rendah hati, ia pun berhasil membangun jaringan lalu berhasil mendirikan Group.
Sekarang kita mengenal Group miliknya dengan nama CT Corp dengan banyak sekali anak perusahaan di bawahnya.
Salah satunya Trans TV dan Trans 7. Namun kesuksesan 2 merk tersebut tentu tak diperoleh secara instan.
Karena Chairul tadinya harus meminjam hingga 400 miliar ke bank dan di awal publis ia sempat rugi terus hingga 30 miliar.
Trans TV awalnya melakukan siara uji coba di Desember 2001 selama 12 jam lalu bertambah menjadi 20 jam.
Kemudian stasiun TV ini Berjaya di tahun 2008 dan Chirul mengambil alih TV7 milik kompas dan mengganti namanya menjadi Trans 7 serta telah menyumbang hingga triliunan rupiah ke kantogn Cahirul.
Kisahnya telah menginspirasi banyak orang hingga ditulis oleh seorang mantan wartawan menjadi sebuah buku berjudul Chairul Tanjung, Si Anak Singkong.
Dari kisah Chairul Tanjung ini kita bisa belajar bahwa kesuksesan tak akan bisa didapatkan begitu saja tanpa adanya usaha keras.
Karena itulah, untuk kalian yang saat ini sedang berjuang, jangan pernah menyerah dengan keadaan kalian saat ini ya!